TEMPO.CO, Jakarta - Bendungan Rotiklot di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini, Senin, 20 Mei 2019, mampu mengairi 139 hektare lahan persawahan di sekitarnya.
Baca juga: Jokowi Resmikan Bendungan Rotiklot NTT Senin Depan
Kepala Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai NT II Fery Moun Hepy mengatakan selain 139 hektare sawah, bendungan itu juga mampu mengairi tanaman palawija yang luasnya mencapai 500 hektare. “Bendungan yang sudah jadi ini juga mampu mengairi lokasi tanaman palawija saat musim tanam palawija,” katanya Minggu, 19 Mei 2019.
Tak hanya itu, bendungan yang sudah selesai dibangun itu juga dapat dinikmati ratusan warga di tiga desa di Kecamatan Kakuluk Mesak, yakni desa Ainiba, Fatuketi dan desa Motadik. Lokasi bendungan Rotiklot sendiri jaraknya kurang lebih mencapai delapan kilometer dari Kota Atambua, Kabupaten Belu.
Fery menambahkan bendungan yang memiliki kapasitas tampung 3,3 juta meter kubik itu juga mampu mengalirkan 40 liter per detik air baku ke kota Atambua, Kabupaten Belu.
Proses pembangunan bendungan itu terbilang cepat karena dari kontrak dengan PT Nindya Karya seharusnya masa pengerjaan selama empat tahun. “Pembangunan bendungan ini terbilang cepat karena selesai hanya dalam waktu 3,5 tahun dari kontrak masa pengerjaan 4 tahun,” kata dia.
Sesuai jadwal Presiden Jokowi hari ini akan meresmikan Bendungan Rotiklot. Rotiklot merupakan salah satu bendungan dari tujuh bendungan yang menjadi program dari pemerintahan Jokowi di Nusa Tenggara Timur.
Sebelumnya pada Januari 2018 lalu, Jokowi meresmikan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang.
BISNIS